Tonggak Raso (Indonesia)
Tour | In negotiation depending upon availability
Tour | In negotiation depending upon availability
PROFIL KELOMPOK Sukri Dance Theatre
Sukri Dance Theatre didirikan pada Tanggal, 15 Desember 2003 di Kota Padangpanjang. Awalnya kelompok ini bernama Sukri Dance Company yang didirikan pada Tahun 1999. Pada perkembangan kreatif karya-karya yang dilahirkan kreatornya memiliki kecenderungan lebih berkembang dengan melakukan berbagai macam eksplorasi, studi, dan riset. Selain itu, orang-orang yang ikut mendukung dan terlibat secara langsung maupun tak langsung dalam proses kreatif kelompok ini, melakukan pengembangan dalam bentuk; gerak tari, isu pertunjukan dan memadukan unsur seni lainnya secara seimbang dalam karya-karya yang dilahirkan. Dengan memilih estetika yang cenderung bersifat kolaboratif, Sukri Dance Company akhirnya diganti menjadi Sukri Dance Theatre.
Kelompok ini didukung oleh beberapa pencinta, pemerhati, dan creator tari, yang berangkat dari bidang seni lainnya, bahkan ada yang dari sastrawan dan kritikus seni. Kelompok ini membuka peluang pada semua seniman untuk berkesenian. Pertunjukan Sukri Dance Theatre menampilkan karya-karya bersifat kekinian, mengangkat persoalan-persoalan, dan konsep yang aktual dan kontekstual. Namun tetap mengangkat budaya lokal khususnya Budaya Minangkabau.
BIOGRAFI ALI SUKRI
Ali Sukri lahir di Pariaman, Tanggal 28 Oktober 1978. Ali Sukri, akrab disapa Sukri, menekuni dunia tari secara akademik di SMKI (SMK 7 Padang). Disamping belajar di Instusi sukri juga belajar dengan Ery Mefri, Boi G. Sakti, Tom Ibnur dan Hartati sangat menginspirasi Sukri untuk fokus belajar gerak tari tradisonal dan kontemporer. Melanjutkan studi S1 di STSI Padangpanjang (1998 s/d 2002) dan S2 di ISI Surakarta (2006 s/d 2008). Staf pengajar di ISI Padangpanjang fakultas Seni Pertunjukan Jurusan Prodi Seni Tari. Sebagai penari dan koreografer, Sukri banyak bersentuhan dengan disiplin ilmu lain seperti, teater, seni rupa dan musik. Sentuhan ini, akhirnya semakin mempertegas identitasnya sebagai penari dan koreografer. Sukri aktif mengikuti berbagai iven dalam skala lokal, nasional maupun Internasional. Baru-baru ini, karya terakhir 2018 GARIS BATAS #2 dipentaskan di Gedung Hoeridjah Adam dalam rangka ulang tahu Pasca Sarjana ISI Padangpanjang.
Karya-karya yang telah tampil dalam berbagai iven sepuluh tahun terakhir diantaranya GARIS BATAS ( 2017- 2018), Graha Bhakti Budaya Jakata, UNP Padang, ISI Padangpanjang. THE MAGIN OF AUR LAND (2017-2018) Anjungan Seni Idrus Tintin Pekanbaru Riau, Teater Kecil Jakarta, ISI Padangpanjang, ANGGUN NAN TONGGA Perempuan di Balik Jendela dalam forum China ASEAN Theatre Week di Nanning China (2017), WUJUD: BANGKIT DARI DEBU Kolaborasi Osman Abdul Hamid Singapura dan Ali Sukri Indonesia dipentaskan di Redical Studio Espalnade Singapura (2016), TONGGAK RASO dalam forum Pesona Silat Jawa Minang Tour 4 Kota Padangpanjang, Surakarta, Kudus dan Nuart Bandung (2016). BADAI BERDAMAI kolaborasi Ali Sukri dan Osman dipentaskan di Gedung Goodman Centre Sinagpura (2015), KRIS IS kolaborasi dengan Arco Renz Belgia dalam forum (Indonesian Dance Festival) IDF di Salihara Jakarta (2014), INSIDE dalam forum ( American Dance Festival) ADF di Duke University Durham Amerika (2014), PAGAR NAGARI dalam forum Muhibah Seni di Utrech Belanda (2013), TANAH TEPI dalam forum pagelaran tunggal di Teater Arena ISI Padangpanjang (2012), ANGGUN NAN TONGGA dalam forum Asean Malay Festival di Gedung hoeridjah Adam Pandangpanjang (2012), MALIN KONDANG dalam program Indonesia Kita di Graha Bakti Budaya Jakarta (2012), AIR MENGALIR dalam forum bamboo Festival di UTEM Malaka Malaysia (2011), MENZIARAHI GEMPA dalam forum memperingati gempa 30 september di Taman Aditya Warman Padang (2010), TSUNAMI dalam forum Muhibah Seni di TUF Tokyo University of Foreig Jepang (2011), PAREWA (KOLABORASI SILAT dan YOGA) dalam forum Namaste Jakarta Yoga Healing Well-Being Festival di Executive Club Hotel Sultan Jakarta, selanjutnya dalam forum Malam Anugerah FTI Award untuk Wisran Hadi di Taman Budaya Padang (2010), PINTU dan PUISI TUBUH II dalam forum pagelaran tunggal Sukri Dance Theatre di Salihara Jakarta (2010), PUISI TUBUH tour keliling tiga kota INTRO Paya Kumbuh, Bentara Budaya Jakarta, STSI Bandung (2009).
Produser Gerard Mosterd
Koreografer Ali Sukri
scenografer Iskandar Loedin
Ligthing Iskandar Loedin
Penari Erwin Mardiansyah, Mahmud Junanda, Rery Rizaldi, Egi Oktriadi, Yogi Afrika M. Yusuf, Aditya Warman
Durasi 58 Menit
KONSEP
“TONGGAK RASO”, secara visual pada dasarnya merupakan konsep garapan untuk menghadirkan gerak dalam diri penari yang didasari pada kesadaran ruang dan waktu. Dalam karya ini, ruang dalam tubuh akan diolah secara maksimal, meskipun pada akhirnya ruang yang diolah juga menentukan waktu itu sendiri. Ruang fisik dipilih untuk mendukung ruang imajinatif yang akan dihadirkan. Seperti tubuh yang menciptakan ruang dalam melakukan sebuah gerakan. Tubuh, sebagai alat untuk mengaktualisaikan ide dan gagasan di dalam menciptakan sebuah gerakan namun kekuatan minang tetap melekat didalamnya.
SINOPSIS
“TONGGAK RASO” merupakan konsep yang mengarah pada sikap yang kokoh dalam membentengi diri dari pengaruh luar. Pengaruh luar boleh saja masuk namun tidak menggerus pondasi budaya yang dimiliki. Pengaruh luar akan memperkaya bukan menjajah rasa budaya setempat. Jadi “Tonggak” adalah tiang kokoh dalam rasa diri penari yang diperkaya oleh budaya lain. Manusia harus bertumpu pada tonggak dasar dan menghambat wajah yang bias.